
Marine Goes to School
Bersamaan dengan berjalannya Praktek Kerja Lapang dan Konsurv 2013, Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA) IPB melaksanakan Marine Go to School (MGS). MGS adalah salah satu program kerja tahunan HIMITEKA IPB yang pada tahun ini dibagi menjadi tiga termin. Pertama diadakan bersamaan dengan PKL pada tanggal 1 s/d 31 Juli di dua belas daerah yaitu: Bengkulu, Pandeglang, Pangandaran, Garut, Cirebon, Pekalongan, Karimunjawa, Lamongan, Banyuwangi, Bali, Lombok, dan Wakatobi. Kemudian termin ke dua diadakan pada bulan Agustus dengan sasaran SMA negeri dan swasta di Kabupaten dan Kota Bogor. Lalu termin terakhir sekaligus penutupan akan diadakan di Parigi bertepatan dengan KONSURV 3rd pada bulan September.
Adapun dilaksanakannya MGS ini dilatarbelakangi oleh keinginan memberikan pendidikan mengenai laut karena dirasa kurangnya pendidikan mengenai laut secara formal.

Begitu juga dengan kegiatan ini diharapkan akan lebih banyak orang yang mengenal Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB. Selain itu juga agar siswa-siswi yang masih duduk di bangku sekolah dasar mampu meningkatkan semangat dan kecintaannya terhadap dunia maritim Indonesia.
Perjalanan menjelajahi pesona maritim ini dimulai dari Bengkulu, Sumatera Selatan; Pandeglang, Bogor, Parigi, Garut, Cirebon, Peklaongan, Jepara, Karimunjawa, Lamongan, Banyuwangi, di Pulau Jawa; Pulau Bali; Plulau Lombok; hingga kawasan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Ikuti terus perjalanan MGS 2013 di korpusipb.com dan lini masa terkini dari @himiteka_ipb !

Kabupaten Mukomuko,
Bengkulu

Pelabuhan Perikanan Brondong,
Lamongan, Jawa Timur
Bengkulu merupakan salah satu wilayah kegiatan MGS, tepatnya di Kabupaten Mukomuko. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten baru di provinsi Bengkulu, Indonesia yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Utara.
Secara geografis Kabupaten Mukomuko terletak pada 101o01’15,1” – 101o51’29,6” Bujur Timur dan pada 02o16’32,0” - 03o07’46,0” Lintang Selatan. Suhu udara kota Mukomuko berkisar antara 21,10 C sampai dengan 34,60 C dengan curah hujan rata-rata 151,2 mm.
Secara administrasi Kabupaten Mukomuko berbatasan dengan :
-
Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Barat
-
Sebelah Timur dengan Taman Nasional Kerinci Sebelat(TNKS) dan Provinsi Jambi
-
Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia
-
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara
Secara administratif, Kabupaten Mukomuko ini terbagi menjadi 15 Kecamatan, 132 Desa dan 4 Kelurahan. Pada tahun 2006 memiliki jumlah penduduk 131.984 jiwa yang terdiri dari 67.721 jiwa pria dan 64.263 jiwa wanita dengan tingkat kepadatan penduduknya sendiri mencapai 33 perKm2.
Sebagian besar penduduk Muko-muko ini merupakan transmigran yang berasal dari Jawa, Sunda, Minang, dan lain sebagainya. Sebab, Bengkulu termasuk mukomuko sejak zaman kolonial Belanda dijadikan "tanah harapan" bagi penduduk luar Bengkulu. Dari jumlah itu 37,4 persen suku Jawa, 6,3 persen suku Sunda, 5,4 persen Minang dan sisanya dari Bali, Bugis, Melayu, Bali, Bugis, Melayu, Rejang, Serawai, Lembak, serta lainnya.
Pelabuhan Perikanan Brondong adalah pelabuhan yang temasuk pelabuhan perikanan pantai. Pelabuhan perikanan ini terletak pada Provinsi Jawa Timur, Kota Madya Lamongan, Kecamatan Brondong, Kelurahan Brondong. Untuk mendukung sistem distribusi perikanan pada pelabuhan ini, pelabuhan ini dilengkapi dengan akses jalan utama yang menghubungkan pelabuhan perikanan tersebut ke beberapa lokasi strategis di wilayahnya.
Jarak tempuh antara pelabuhan Brondong dengan lokasi strategis tersebut adalah sebagai berikut, jarak tempuh dengan Kantor Pemerintah Provinsi 70 km, jarak tempuh ke Kantor Kota Madya adalah 40 km, kemudian jarak tempuh ke Kantor Kecamatan 1 km, Untuk menunjang pengolahan maupun pemasaran, dalam hal ini ekspor maupun impor dalam produk perikanan pelabuhan ini di tunjang juga dengan akses jalan menuju bandara dengan jarak tempuh 80 km ke Bandara Juanda - Surabaya. Untuk menunjang kegiatan distribusi melalui laut, pelabuhan ini di tunjang dengan akses jalan darat sejauh 3 km dari Pelabuhan Sedayulawas, 60 km dari Pelabuhan Gresik dan 70 km dari Pelabuhan Tanjung Perak - Surabaya.
Untuk menunjang kegiatan perikanan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan Pelabuhan Perikanan Brondong di tunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai termasuk didalamnya terdapat 1 perusahaan yang berlokasi di pelabuhan dengan kegiatan usaha baik kegiatan utamanya sebagai perusahaan penangkapan sampai dengan perusahaan pengolah produk perikanan dan pemasaran produk perikanan, sampai dengan perusahaan yang mendukung kegiatan kelautan dan perikanan didalam pelabuhan.